
Rhododendron adalah tanaman berbunga yang berkayu yang memiliki keanekaragaman variasi yang menakjubkan, baik perawakan maupun bunganya. Rhododendron memiliki bentuk dan warna bunga yang indah, daun dan kebiasaan pertumbuhannya yang menarik. Rhododendron memiliki perawakan dari yang berukuran kecil yang tumbuh di permukaan tanah berukuran 10 cm sampai dengan yang berukuran besar berupa pohon yang tingginya bisa mencapai 12 m. Rhododendron hampir sama terkenalnya dengan tanaman anggrek, terutama untuk kalangan pembuat taman, ahli Botani, dan para pencinta tanaman hias. Rhododendron termasuk ke dalam suku Ericaceae. Nama Rhododendron berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu rhodon berarti rose dan dendron berarti pohon. Rhododendron pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani kebangsaan Francis yang bernama Charles l’Ecluse pada abad ke 16.
Marga Rhododendron sebagian besar tumbuh di lereng lembah yang sangat dalam di bagian timur Himalaya dan tenggara Tibet, di pegunungan kepulauan yang membentang antara daratan utama Asia dan Australia, Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Nugini, dan Filipina. Marga ini juga tersebar jauh ke belahan bumi utara; tumbuh di Jepang, bagian utara barat laut Amerika, Pegunungan Appalachian, dan di Kaukasus.
Marga Rhododendron kurang lebih memiliki 1.000 jenis. Marga ini terbagi ke dalam delapan subgenera, namun ada empat yang lebih utama, yaitu subgenus Hymenanthes yang tumbuh selalu hijau (evergreen) mempunyai daun besar namun tidak bersisik. Subgenus Rhododendron memiliki daun bersisik dan berukuran lebih kecil, biasanya selalu hijau, tetapi kadang-kadang semi-gugur. Subgenus Pentanthera merupakan Azalea yang gugur daun. Subgenus Tsutsusi, yaitu Azalea yang selalu hijau atau tidak gugur daun.
Di Indonesia Rhododendron kurang lebih ada 200 jenis yang tumbuh dan tersebar dari mulai Sumatra sampai ke Papua dan beberapa jenis merupakan tanaman endemik Indonesia. Pulau Kalimantan dan Papua merupakan hotspot pertumbuhan Rhododendron di Indonesia, khususnya dari grup Vireya.
Kebun Raya Cibodas saat ini telah memiliki koleksi Rhododendron sebanyak 14 jenis. 7 jenis merupakan Rhododendron asal Indonesia, yaitu Rhododendron glabrifilum dari Papua Barat, R. javanicum dari Jawa Barat, R. macgregoriae dari Papua Barat, R. multicolor dari Bengkulu, R. rarilepidotum dari Bengkulu, R. sessilifolium dari Sumatra Utara, dan R. zoelleri dari Papua Barat, dan 7 jenis lainnya berasal dari luar negeri.
Azalea dan Rhododendron memiliki beberapa perbedaan, yaitu kebanyakan Azalea menggugurkan daun (deciduous), namun Rhododendron biasanya selalu hijau (evergreen). Azalea mempunyai bunga berbentuk corong, sedangkankan bunga Rhododendron biasanya memiliki bunga berbentuk bel. Azalea memiliki struktur seperti rambut yang tumbuh di bawah permukaan daun, sedangkan Rhododendron seringnya bersisik atau berupa titik titik yang tumbuh di bawah permukaan daun. Azalea memiliki 5 benang sari sedangkan Rhododendron memiliki paling tidak 10 benang sari.
Rhododendron mulai ditanam di taman-taman sejak pertengahan abad ke 16. Tanaman ini memiliki kebiasan tumbuh yang bervariasi dari tumbuh berbetuk seperti bola atau membulat, tumbuh menyebar ke samping, menjuntai, sampai dengan yang tumbuh lurus ke atas atau vertikal.
Dalam dunia pertamanan, Rhododendron ditanam baik secara individual maupun secara berkelompok (gruping), bisa ditanam di kebun ataupun di pot-pot. Sistem penanaman campuran (gruping) yang memiliki aneka warna bunga bisa menjadikan tanaman Rhododendron terlihat semakin indah. Rhododendron juga memiliki bentuk, warna, tekstur, dan ukuran daun yang bervariasi, hal ini sangat memungkinkan untuk dibentuk beraneka ragam bentuk agar menjadi lebih menarik dan indah. Rhododendron ditanam di taman-taman untuk keindahan taman ataupun di pot-pot untuk hiasan. Rhododendron ditanam di halaman ataupun di pot dapat dibentuk dengan cara pemangkasan (pruning) dan pembentukan, sesuai dengan keinginan untuk menghasilkan penampilan menjadi indah dan aestetik. Dalam jumlah pohon yang banyak, tanaman Rhododendron bisa dijadikan sebagai pagar yang menarik dan indah. Biasanya kalau dijadikan pagar digunakan untuk pembatas taman. Selain itu tanaman Rhododendron juga bisa ditanam di tepi dinding-dinding untuk mengiasinya yang tumbuh secara vertikal.
Habitat tumbuh tanaman Rhododendron mulai dari kawasan dataran rendah (marine) sampai dengan kawasan alpin, bahkan di India ada jenis-jenis tertentu yang tumbuh pada ketinggian 5.000 m dpl.
Pada umumnya Rhododendron dapat tumbuh dengan baik pada lingkungan yang mendukung, antara lain, PH tanah 4.5 – 6.0, tanah berdrainase baik dengan kandungan bahan organik yang tinggi. Untuk pertumbuhan yang lebih baik, pemupukan perlu dilakukan terutama setelah pembungaan, menggunakan pupuk-pupuk yang lambat terurai (slow-release), hindari pemupukan waktu musim kemarau. Pemeliharaan dengan cara pemangkasan cabang-cabang (pruning) pada cabang yang sudah mati atau rusak juga perlu dilakukan agar bentuk perawakan terjaga dengan baik.
(NS).
Foto: Trisno Utomo
Daftar Rujukan
http://sindata.krcibodas.lipi.go.id/Cibodas-Botanic-Gardens-Record/CBGR/
http://bioweb.uwlax.edu/bio203/s2013/arndt_elle/facts.htm
https://www.atlasobscura.com/places/rhododendron-species-botanical-garden
https://www.britannica.com/plant/rhododendron
http://www.differencebetween.net/science/nature/difference-between-azaleas-and-rhododendrons/#ixzz6qwYscwrr
https://www.rhododendron.org/v47n3p139.htm
https://www.researchgate.net/publication/286931541_Rhododendron_Habitats_in_India
https://www.rhododendron.org/landscape.htm
www.japsonline.com/admin/php/uploads/2719_pdf.pdf