Merakit Varietas Baru Silangan Rhododendron

Wiguna Rahman adalah peneliti muda Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI. Wiguna merupakan lulusan S3 University of Birmingham dan bekerja di Kebun Raya Cibodas sejak 2006.

Dari awal masuk Kebun Raya Cibodas dia fokus melakukan penelitian domestikasi tumbuhan family Ericaceae. Namun dia juga melakukan beberapa aktifitas lain seperti eksplorasi ke Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Jawa, pemuliaan tanaman Rhododendron, pengukuran populasi dua Rhododendron yang terancam punah di Sulawesi, pemuliaan tanaman Artemisia annua, restorasi hutan pegunungan, perbanyakan lumut secara generatif dan vegetatif serta perencanaan konservasi kerabat tanaman pangan. Beberapa kegiatan dia juga sudah banyak terpublikasi diantaranya ?The Effects of NPK fertilizer, Manure and Vesicular Arbuscular Mycorrhiza (VAM) on the Growth, Biomass and Artemisinin Content of Artemisia annua L.?, ?Kurang data, status taksonomi dan hibrid alami dalam konservasi Rhododendron spp. di Indonesia?, dan “Kriteria penentuan spesies prioritas Rhododendron spp. terancam kepunahan untuk dikonservasi secara ex situ di Indonesia?.

Sejak 2009, Wiguna Rahman telah melakukan kegiatan perakitan tanaman Rhododendron dan telah menghasilkan enam varietas baru hasil silangan dua jenis Rhododendron. Tiga varietas baru sudah didaftarkan PVT nya di Kementerian Pertanian yakni Rhododendron var cibodas, Rhododendron var jaka dan Rhododendron var qanita dan tiga varietas lainnya dalam proses pendaftaran. Proses perakitan ini sendiri memerlukan waktu yang cukup lama yaitu empat hingga lima tahun tergantung dari perawatan dan media tanamannya. Butuh waktu hampir lima tahun hingga varietas tersebut dapat didaftarkan PVT nya.
Adapun tahapan penyilangan yang dilakukannya selama ini adalah:
Pertama, mengumpulkan pollen atau serbuk sari (jantan) yang disimpan menggunakan silica gell atau disimpan di kulkas yang bisa bertahan dalam jangka waktu 1 tahun.
Kedua, mencari bunga calon betinanya. Sebelum bunga calon betina mekar, maka dikastrasi terlebih dahulu. Kastrasi adalah pembuangan tangkai sari agar tidak terjadi penyerbukan sendiri.
Ketiga, saat putik tersebut sudah matang (biasaya satu minggu), kemudian disilangkan dengan menempelkan serbuk sari ke kepala putik bunga betina.
Keempat, silangan disungkup menggunakan plastik untuk mencegah terjadinya penyerbukan acak dari bunga yang lain.
Kelima, jika dalam beberapa hari penyerbukannya berhasil, maka putik akan tetap bertahan untuk menjadi buah. Namun jika putik tersebut luruh, maka penyerbukan tersebut tidak berhasil.
Keenam, penyerbukan sampai menjadi buah matang dan pecah itu dibutuhkan waktu kurang lebih tiga bulan. Kemudian biji bisa langsung disemai atau disimpan.
Ketujuh, biji yang disemai biasanya mulai berkecambah sepuluh hari kemudian. Media penyemaian yang digunakan berupa moss/spagnum, pakis, atau kompos halus. Disarankan menggunakan moses karena dapat menahan air lebih lama dan mengadunng kadar air lebih tinggi.
Kedelapan, tunggu semaian hingga berdaun empat. Pertumbuhan Rhododendron biasanya membutuhkan sekitar 18 bulan dan setelah itu dapat ditanam ke pot individu dan dilakukan perawatan.
Bunga pertama Rhododendron biasanya akan mulai muncul setelah usia 4 tahun. (DNP/TU/WG)

Merakit Varietas Baru Silangan Rhododendron