Pemagang MBKM di Kebun Raya Cibodas BRIN Ciptakan Pengalaman Baru Mahasiswa Asal Pulau Dewata

Untuk mendorong mahasiswa menguasai berbagai keilmuan sebagai bekal memasuki dunia kerja. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mencanangkan sebuah program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Melalui Program ini mahasiswa akan mendapatkan pengalaman di luar bangku kuliah dengan langsung turun ke lapangan.

Program MBKM merupakan sebuah terobosan penting dalam dunia Pendidikan. Mahasiswa bisa merasakan langsung kultur dunia kerja, Bagi mahasiswa, MBKM merupakan pengalaman baru dan sekaligus sebuah tantangan. Begitu juga yang dirasakan Agnes Priscadevi.

Agnes Priscadevi yang biasa disapa Agnes adalah seorang mahasiswi Fakultas Agroekoteknologi Pertanian dari Universitas Udayana Denpasar, Bali. Saat ini sedang melaksanakan program MBKM magang selama satu semester dari bulan September 2022 sampai dengan bulan Februari 2023 di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kebun Raya Cibodas yang berlokasi di kabupaten Cianjur, Jawa barat.

Jurusan Agroekoteknologi yang ditempuh di dunia perkuliahan membantunya dalam membuat keputusan untuk bergabung dengan Kebun Raya Cibodas BRIN. Pada dasarnya, melalui tempat magang tersebut, Agnes mampu mengembangakan secara lebih ilmu yang ditawarkan di jurusannya dengan mempelajari ilmu agronomi dan holtikultura, ilmu tanah dan lingkungan, ilmu perlindungan tanaman, serta bioteknologi pertanian.

Gadis berusia 20 tahun  ini, memang sejak usia Sekolah Menengah Atas sudah mempunyai cita-cita ingin bekerja di sebuah lembaga research. “Dulu teman-teman mamah banyak yang bekerja di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) meskipun mamah sendiri tidak bekerja di sana.” begitu ucapnya, sambil sesekali tersenyum mengingatkan dia pada masa itu.

Bagi Agnes magang di Kebun Raya Cibodas BRIN berharap akan lebih banyak pengalaman yang didapatkan,mengingat Kebun Raya Cibodas BRIN merupakan tempat konservasi tumbuhan secara ex situ  (di luar habitatnya) yang mempunyai peran penting dalam penyelamatan flora Nusantara khususnya tumbuhan yang berhabitat di dataran tinggi basah. Saat ini Kebun Raya Cibodas BRIN telah mengoleksi sebanyak 1976 jenis tanaman koleksi. Selain itu Kebun Raya Cibodas memiliki beberapa fungsi: Penelitian, jasa lingkungan, Pendidikan dan pariwisata

Selanjutnya Agnes menuturkan pengalamannya pada saat awal-awal magang di Kebun Raya Cibodas BRIN.  Dia merasa kaget dan takut karena ternyata pada waktu itu  hanya dia yang magang di koleksi tanaman ilmiah.  Sedangkan kakak-kakak dari perguruan tinggi lainnya  mengambil posisi  magang di peneliti.

Namun seiring berjalannya waktu, Agnes merasa sangat beruntung bahkan menurutnya  “makin kesini makin terasa kaya beruntung banget. Kalau gak mengikuti MBKM magang di sini apakah mungkin dalam satu tempat bisa belajar banyak hal?  kaya jackpot buy one get two atau buy one get three, jadi ngerasa so blessed aja. Apalagi saya diperlakukan sangat baik di sini” tuturnya.

Agnes di Kebun Raya Cibodas BRIN mendapat kesempatan mempelajari tentang tanaman koleksi ilmiah, tanaman pembibitan, bank biji dan pengolahan data tanaman di unitregistrasi. Bahkan nantinya Agnes dapat bertemu dan belajar dari peneliti mengenai kegiatan research. Sungguh merupakan pengalaman yang berharga dikarenakan hal tersebut merupakan salah satu impiannya.

Selain rutinitas kegiatan mahasiswa di lokasi magang, ada hal-hal lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu program magang mengajarkan kepada mahasiswa untuk lebih mandiri dan belajar  berinteraksi sosial dengan masyarakat di tempat tinggal barunya. Hal ini senada dengan pengalaman Agnes dalam belajar beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya yang baru.

Di Bali Agnes tinggal di Denpasar di mana segala penunjang kebutuhan banyak dan dapat diakses dengan mudah, misalkan mau ke Bank, ATM dan Minimarket tidak susah dan tidak perlu effort. Sedangkan di tempat tinggal dia saat ini kondisinya jauh berbeda, tinggal di  sebuah desa yang masih minim fasilitas, jika ingin ke tempat-tempat tersebut dia harus usaha dulu mencari dan menunggu angkot yang lewat.

Selain itu,  jika dia di malam hari perlu makanan sangat kesulitan karena warung-warung sudah tutup lebih awal.  Tapi saat ini permasalahan tersebut  tidak menjadi kendala lagi, karena Agnes sudah tahu cara untuk menyiasatinya. Trik dan solusinya adalah setiap pulang dari magang, dia akan langsung membeli makanan dan kebutuhan lainnya. Jadi ketika malam tiba, Agnes sudah tidak perlu khawatir tentang makanan. 

Kisah Agnes ini sungguh menjadi sebuah pelajaran yang berharga, terutama bagi mahasiswa yang akan dan sedang melaksankan program magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dimanapun . Masing-masing memiliki kisah unik tersendiri. Namun yang terpenting dari kegiatan ini adalah mahasiswa dilatih untuk siap menghadapi dunia pekerjaan serta mencari ilmu dan pengalaman yang berguna bagi kehidupannya kelak. (ttg.)

Pemagang MBKM di Kebun Raya Cibodas BRIN Ciptakan Pengalaman Baru Mahasiswa Asal Pulau Dewata