Peniliti BRIN Menemukan 16 Jenis Tumbuhan Eksotik Yang Berpotensi Invasif di Kawasan Mangrove Taman Nasional Berbak Sembilang

Cibodas, Humas BRIN. Pemetaan jenis-jenis flora dan fauna asing yang invasif merupakan salah satu kegiatan prioritas nasional di kawasan konservasi dan ekosistem essensial untuk tahun anggaran 2021, yang dikelola oleh Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Hayati dan Lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional-BRIN yang dilaksanakan selama 20 hari, (28 Mei s/d 11 Juni 2021). Kegiatan dipimpin oleh Decky Indrawan Junaedi, ketua kelompok penelitian manajemen jenis invasif Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan yang berada di kawasan Cibodas.

Koordinator lapangan kegiatan Pemetaan jenis-jenis flora dan fauna asing yang invasif di kawasan mangrove Taman Nasional Berbak Sembilang Provinsi Sumatera Selatan dipercayakan kepada Taufikurrahman Nasution staf peneliti Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan Kawasan Cibodas yang dibantu staf peneliti Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan kawasan Kebun Raya Bogor dan dua orang staf teknisi litkayasa dari Bidang Botani, Pusat Riset Biologi.

Anggota tim tersebut masing-masing adalah: Taufikurrahman Nasution (peneliti Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan), Prima Wahyu Hutabarat (peneliti Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya dan Kehutanan), Sutikno (Teknisi Litkayasa Pusat Riset Biologi), Dede Surya (Teknisi Litkayasa Pusat Riset Biologi) dan Samsul Bachri (Polisi hutan Balai Taman Nasional Berbak Sembilang). Kawasan mangrove Taman Nasional Berbak Sembilang berada di Provinsi Sumatera Selatan, kawasan ini merupakan Taman Nasional dengan ekosistem rawa gambut, mangrove dan riparian . Lokasi plot penelitian tepatnya di Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Musi Banyuasin.

Pemetaan jenis-jenis flora dan fauna asing yang invasif ini dilakukan untuk mendata jenis jenis tumbuhan eksotik yang berada di dalam kawasan konservasi dan ekosistem esensial. Hal ini penting karena keberadaan jenis-jenis eksotik dalam suatu ekosistem dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan kelestarian jenis-jenis tumbuhan asli di kawasan tersebut. Kegiatan ini merupakan salah satu model kegiatan yang digunakan sebagai contoh pengelolaan kegiatan selama masa pandemi sehingga dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Tim menemukan 16 jenis tumbuhan asing yang berpotensi invasif di kawasan Taman Nasional Berbak Sembilang. Jenis tumbuhan eksotik yang berpotensi invasif itu antara lain: Ageratum conyzoides, Austroeupatorium inulifolium, Mikania micrantha, Solanum torvum, dan Paspalum conjugatum. Menurut Taufikurahman Nasution “Hasil dari kegiatan ini diharapkan akan menjadi masukan bagi pengelolaan kawasan tentang jenis-jenis eksotik yang berpotensi invasif yang ada dalam kawasan Taman Nasional Berbak Sembilang Sumatera Selatan, kemudian hasil lainnya yang diharapkan adalah jenis-jenis ini menjadi koleksi herbarium yang disimpan di Herbarium Bogoriense di Cibinong, sebagai dasar pemetaan jenis asing invasif agar kedepan diketahui jenis-jenis asing apa saja yang sudah masuk kedalam kawasan indonesia” Tuturnya. (TG)

Peniliti BRIN Menemukan 16 Jenis Tumbuhan Eksotik Yang Berpotensi Invasif di Kawasan Mangrove Taman Nasional Berbak Sembilang