
Indonesia merupakan salah satu negara yang dianugrahi keanekaragaman hayati paling besar di dunia, namun di sisi lain Indonesia juga menghadapi ancaman kepunahan jenis-jenis tumbuhan yang sangat tinggi.
Kehadiran kebun raya memberikan sumbangsih yang sangat strategis terhadap kelestarian keanekaragam tumbuhan khususnya tumbuhan asli Indonesia dan telah terbukti kebun raya telah menyelamatkan ribuan jenis tumbuhan liar yang kini terkoleksi dalam bentuk kebun botani. Kebun raya telah mengkonservasi berbagai jenis tumbuhan, baik itu tanaman terancam punah, endemik, maupun tumbuhan yang mempunyai potensi ilmiah dan ekonomi. Tanaman koleksi tersebut merupakan cadangan genetik dan plasma nutfah yang mempunyai arti penting untuk kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya di muka bumi.
Satu setengah abad yang lalu, tepatnya pada tahun 1852 penanaman kina (Cinchona calisaya) yang pertama di Indonesia dilakukan di Kebun Pegunungan Cibodas, merupakan tonggak sejarah berdirinya Kebun Raya Cibodas. Menelusuri jalan sejarahnya, berdirinya Kebun Raya Cibodas ditujukan sebagai tempat aklimatisasi tumbuhan yang didatangkan dari luar negeri khususnya dari daerah yang beriklim sedang. Kebun Raya Cibodas selain berperan sebagai tempat aklimatisasi juga berperan sebagai tempat konservasi tumbuhan yang berasal dari dalam negeri dan dari berbagai belahan dunia lainnya. Konsep konservasi tersebut telah dilakukan oleh Kebun Raya Cibodas sejak satu setengah abad yang lalu, jauh sebelum konsep konservasi yang dikembangkan seperti sekarang ini.
Tanaman yang telah dikonservasi di Kebun Raya Cibodas memberikan kontribusi besar terhadap nilai konservasi global. Puluhan jenis tanaman terancam punah kategori International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) telah terkonservasi, begitu juga beberapa jenis tanaman endemik Indonesia, dan tanaman-tanaman yang mempunyai potensi ilmiah lainnya.
Langkah-langkah strategi yang dilakukan Kebun Raya Cibodas dalam menambah cadangan genetik dalam bentuk tanaman koleksi terus dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Kegiatan Eksplorasi Flora Nusantara
Kegiatan eksplorasi flora, yaitu kegiatan mengoleksi berbagai jenis tumbuhan liar yang mempunyai nilai penting, baik itu tumbuhan terancam punah di alam, endemik, maupun tumbuhan yang mempunyai potensi ilmiah ataupun ekonomi. Kegiatan eksplorasi flora untuk penambahan koleksi Kebun Raya Cibodas khususnya dilakukan di kawasan Indonesia bagian barat.
2. Pertukaran Biji Dengan Kebun Raya Lain
Pertukaran biji dengan kebun raya lain dilakukan baik dengan berbagai kebun raya yang ada di Indonesia maupun di dunia. Hal ini dilakukan dalam rangka memperkaya keanekaragaman jenis yang dapat dikoleksi di Kebun Raya Cibodas. Selain itu, juga dimaksudkan dalam rangka memperkaya cadangan genetik flora nusantara dan dunia apabila terjadi kepunahan flora di alam dari berbagai belahan dunia.
3. Perbanyakan dan Pemuliaan Tanaman
Penambahan cadangan genetik di Kebun Raya Cibodas juga dilakukan dengan cara perbanyakan yang diambil dari tanaman koleksi sendiri yang mempunyai nilai kritis, baik kritis tingkat nasional maupun secara global. Selain mengurangi untuk tingkat kritis, juga menambah varietas-varietas baru yang unggul dengan cara melakukan pemuliaan tanaman.
4. Konservasi Material Tumbuhan Dalam Bentuk Bank Biji
Strategi konservasi bank biji merupakan strategi konservasi dalam bentuk biji sebagai cadangan genetik dalam jangka waktu tertentu yang mempunyai nilai efektif dan efisien, tidak memerlukan lahan yang luas dan dapat memperpanjang waktu simpan, sehingga dapat digunakan di masa yang akan datang apabila diperlukan.
5. Konservasi Tumbuhan Lumut
Peran Kebun Raya Cibodas dalam mengkonservasi tumbuhan tidak terbatas hanya pada tumbuhan tingkat tinggi, namun juga pada tumbuhan tingkat rendah atau kriptogamae. Salah satu diantaranya adalah melakukan konservasi tumbuhan lumut yang khusus ditempatkan pada taman tematik lumut. Tempat konservasi lumut tersebut didesain menyerupai habitat alaminya yang dimaksudkan agar jenis-jenis lumut tersebut dapat hidup dengan baik.
Selain menerapkan langkah strategi dalam pengayaan genetik, Kebun Raya Cibodas juga menerapkan strategi konservasi dengan memberikan pemahaman terhadap masyarakat akan pentingnya konservasi tumbuhan untuk kehidupan, dengan cara melakukan pembinaan terhadap peserta didik dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi melalui program pendidikan lingkungan. Strategi ini dilakukan agar masyarakat khususnya peserta didik memahami arti penting konservasi tumbuhan dan ikut berpartisipasi aktif dalam penyelamatan tumbuhan.
Sampai dengan saat ini tumbuhan yang telah dikoleksi sebagai cadangan genetik yang mempunyai nilai penting tersebut terdiri atas 1.972 jenis, terdiri atas Koleksi Kebun 1.524 jenis, Anggrek 94 jenis, Nepenthes 11 jenis, Paku-pakuan 101 jenis, Gesneriacea 16 jenis, dan Liana 35 jenis.
Selain itu ada tanaman introduksi yang bukan khas dataran tinggi basah sebagai kekayaan koleksi yaitu koleksi kaktus sebanyak 75 jenis dan sukulen 68 jenis.
Dari 1.972 jenis yang telah terkonservasi, ada beberapa jenis tumbuhan terancam punah berdasarkan kategory International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) baik tanaman yang berasal dari Indonesia maupun hasil introduksi dari luar negeri yang terdiri atas Endangered (EN) 32 jenis dari 338 spesimen, dan Critically Endangered (CR) 11 jenis dari 38 spesimen. (NS).
Daftar Rujukan:
Hidayat IW., dkk. 2017. Laporan Kinerja Tahunan Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas Tahun Anggaran 2017.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 93 Tahun 2011 tentang
Kebun Raya
Suryana N, Widyatmoko D. 2013. Cibodas Botanic Garden at A Glance. Cianjur: UPT BKT Kebun Raya Cibodas.
https://krcibodas.brin.go.id/statistik-jumlah-koleksi-tanaman/
https://sindata.krcibodas.brin.go.id/kebunRaya/1